Pematangsiantar, SPC.
Akibat salah sasaran bisa saja kita menimbullkan hal keributan yang dapat membawa kita terjerat ke dalam masalah hukum.
Sebagai salah satu kasus, dari informasi yang kami dapatkan seorang warga Pematangsiantar, Roberto Purba (30) menjadi korban salah sasaran kawanan Debt Collector yang sedang bertugas dilapangan.
Ia dicegat saat mengendarai sepeda motor di tengah jalan lalu dipukuli oleh orang orang yang mengaku sebagai debt collector tersebut.
Diduga peristiwa itu terjadi di Jalan Rakutta Sembiring, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, sekitar pukul 16.30 WIB hari ini.
Menurut cerita korban yang kami dapatkan informasinya, Roberto mengatakan awalnya ia berbocengan dengan temannya mengendarai sepeda motor dari Tanjung Pinggir hendak pulang ke rumahnya di Jalan Persatuan.
Tiba di Jalan Rakutta Sembiring persis didepan Apotek Kembar Sukses Jaya Farma, ia dicegat oleh empat pengendara sepeda motor.
Sebagai ciri cirinya tiga diantaranya tanpa nomor plat, satu sepeda motor NMAX dan satu sepeda motor lagi modifikasi Yamaha Vixion berwarna merah.
Para pelaku menggunakan helm, masker dan kacamata hitam. Dan juga mereka tidak mau menunjukkan wajahnya saat berhadapan dengan korban.
Dari cerita korban yang mengatakan, awalnya salah seorang pelaku berpura pura menanyakan nomor plat kendaraan. Lalu pelaku lainnya menghalangi jalan dengan kendaraan mereka.
Roberto menceritakan kejadian sast itu. “Mereka mengancam aku sambil memukuli dari belakang. Padahal aku tidak punya cicilan apalagi berurusan dengan Debt Collector,” kata Roberto pada saat di kantor LBH Pematangsiantar.
Dia juga menambahkan bahwa “Modusnya nanya plat kendaraan, kalau mereka begal atau mau perampok kan kita nggak tahu. Masalah seperti ini nggak boleh dianggap sepele,” ujar dia.
Saat itu juga Pengacara LBH Pematangsiantar Agusman Silaban bersama korban turun ke lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan saksi serta rekaman CCTV dari beberapa titik dilokasi kejadian.
Dikatakan Agusman, kasus ini akan dibawa ke ranah hukum sebab adanya indikasi perampokan terhadap korban.
Lebih lanjut disampaikan Agus, kasus seperti ini harus menjadi perhatian kepolisian, sebab rentan terjadi aksi kejahatan jalanan.
Discussion about this post